Jika seorang napi atau tahanan kabur dari rutan, mungkin terdengar biasa. Namun bagaimana jika ratusan napi berbondong-bondong keluar rutan bak ayam keluar kandang? Peristiwa tersebut terjadi di Rutan Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5). Sebanyak 260 narapidana kabur saat izin beribadah salat Jumat. Para tahanan dan napi ini menuju ke rumah-rumah warga yang berada di sekitar Lapas.
Sebanyak 161 narapidana telah ditangkap dan dimasukkan kembali ke Rutan Pekanbaru.
Bahkan, karena banyaknya jumlah napi dan tahanan tersebut, beberapa media internasional turut memberitakan peristiwa tersebut seperti Reuters, Fox News serta Channel NewsAsia.
Kasus tersebut pernah dialami di jeruji besi negara lainnya. Berikut deretan peristiwa napi dan tahanan kabur yang terbesar.
1. 172 Tahanan Kabur di Penjara Port-au-Prince, Haiti
Pada 22 Oktober 2016, sebanyak 172 tahanan kabur dari sebuah Penjara Arcahaie di ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Akibat dari aksi tersebut, seorang sipir ditembak mati dan dua lainnya terluka.
Otak dari pelarian massal tersebut bernama Yvener Carelus, seorang napi kasus penculikan.
Aktivis HAM Pierre Esperance mengatakan, di dalam penjara Arcaihe dihuni banyak penjahat ternama yang ditahan karena kasus pencurian, perkosaan, penculikan, dan penyelundupan narkoba.
2. 158 Napi Kabur di Penjara Cotabato Utara, Kidapawan, Filipina
Setidaknya, sejumlah 158 napi kabur di penjara distrik Cotabato Utara pada awal Januari 2017. Militan bersenjata menyerbu sebuah penjara di Filipina bagian selatan pada Rabu dini hari (4/1). Seorang sipir tewas tertembak dan ratusan narapidana berhasil melarikan diri.
Ada 1.511 narapidana di penjara itu, sedikitnya 158 berhasil kabur di tengah serangan tersebut.
Seorang sipir, Peter Bongat mengatakan, serangan tersebut terencana, mereka kabur menggunakan selimut. Selain itu, kelompok yang menyerang penjara tersebut diduga terkait Front Pembebasan Islam Moro atau MILF.
Pada tahun 2014 sebenarnya pemerintah Filipina telah berdamai dengan MILF, namun pertempuran masih terus terjadi dengan faksi-faksi kecil kelompok militan Muslim itu.
3. 150 Tahanan Kabur di Penjara Brasil
Sebanyak 150 tahanan di penjara Basil berhasil melarikan diri pada 24 Januari 2017. Peristiwa ini terjadi setelah kerusuhan yang memicu kebakaran pada sebagian penjara tersebut.
Para pejabat penjara mengatakan, narapidana memberontak terhadap disiplin ketat instalasi. Pihak berwenang menduga pula, gerombolan penjahat yang teroganisir berada di belakang peristiwa tersebut.
4. 109 Tentara Amerika yang Dipenjara Melarikan Diri dari Penjara Libby, Richmond, Negara Bagian Virginia
Peristiwa itu terjadi pada malam hari tanggal 9 Februari 1864. Sebanyak 109 tahanan melarikan diri, 59 lainnya berhasil mencapai garis wilayah Amerika. Namun, 48 tahanan berhasil ditangkap dan dua tahanan tenggelam di Sungai James.
Kasus tahanan kabur dari Penjara Libby adalah salah satu kasus melarikan diri paling terkenal dan sukses selama terjadinya perang sipil di Amerika Serikat.
Para tahanan berusaha melarikan diri melalui ruang bawah tanah, yang dikenal sebagai lobang tikus neraka, yang tidak lagi digunakan karena adanya serangan hama tikus, dan menggali sebuah terowongan. Setelah 17 hari menggali, mereka berhasil menerobos tanah sepanjang 15 meter di sisi timur penjara dan berakhir di bawah gudang tembakau.
5. 38 Tahanan Kabur dari Penjara Maze, Irlandia Utara
Insiden tersebut terjadi pada 25 September 1983 di Wilayah Waze, Irlandia Utara. Pelarian dari Penjara Maze menjadi kasus tahanan kabur terbesar dalam sejarah penjara di Inggris.
Beberapa hari kemudian 19 tahanan berhasil ditangkap. Beberapa kelompok tahanan melarikan diri ke Amerika Serikat. Namun pada akhirnya diekstradisi AS.
6. 31 Napi dan Tahanan Lapas Kelas IIIB Banjarbaru Kalsel Kabur
Akhir Desember 2016, sebanyak 31 napi dan tahanan kabur dari Lapas Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Hal ini terjadi karena kerusuhan antara para penghuni Lapas dengan penjaga. Para sekelompok tahanan meminta penjaga untuk melepaskan seorang tahanan dari sel isolasi.
Namun, permintaan tersebut tidak dipenuhi oleh penjaga. Situasi menjadi memanas dan berujung kerusuhan. Dua polisi khusus yang menjaga saat itu tidak mampu membendung amuk para tahanan dan terpaksa membiarkan mereka untuk membobol pintu besar di dinding luar lapas.