Perut buncit tidak hanya dimiliki oleh orang gemuk saja |
1. Adanya Lemak Visceral
Istilah medis untuk lemak yang tidak sehat di perut adalah “lemak visceral”. Lemak ini mengelilingi hati dan organ-organ lain dalam perut Anda. Jika dibiarkan terus menerus akan menyebabkan berbagai faktor risiko penyakit seperti metabolisme, diabetes tipe 2, penyakit jantung, bahkan kanker.
2. Faktor Genetik
Genetik memainkan peran utama dalam risiko obesitas. Oleh karena itu, kecenderungan tubuh menyimpan lemak di perut sebagian dipengaruhi oleh faktor genetik. Termasuk gen reseptor yang mengatur kadar hormon kortisol dan gen yang memberikan sinyal reseptor leptin untuk mengatur asupan kalori dan berat badan.
3. Sering Konsumsi Makanan dan Minuman Manis
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa ia mengonsumsi gula berlebih setiap harinya. Kue dan permen merupakan jenis makanan yang mengandung gula tinggi. Selain itu, minuman seperti soda, teh manis, kopi, ataupun minuman dengan berbagai macam rasa banyak mengandung gula dan pemanis buatan.
Sebuah penelitian telah menunjukkan pengaruh antara asupan gula tinggi dengan lemak perut yang berlebihan disebabkan, karena kandungan fruktosa tinggi gula yang ditambahkan pada makanan atau minuman.
4. Stres
Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan dikenal sebagai hormon stres karena membantu tubuh merespon stres. Faktor stres besar pengaruhnya terhadap kenaikan berat badan sehingga menyebabkan penumpukkan lemak di perut. Pada banyak orang, saat mengalami stres, nafsu makan akan meningkat terutama makan makanan manis.
5. Kurang Tidur
Memiliki waktu tidur yang cukup adalah salah satu hal penting yang dapat mempengaruhi kesehatan. Banyak penelitian yang menemukan bahwa kurang tidur mampu meningkatkan risiko kenaikan berat badan, yang mana berpengaruh pada lemak perut. Gangguan tidur juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Salah satu gangguan yang paling umum adalah gangguan tidur apnea yaitu suatu kondisi di mana napas berhenti berulang kali pada malam hari karena jaringan lunak di tenggorokan menghalangi jalan napas.
6. Adanya Bakteri di Usus
Ratusan jenis bakteri hidup dalam usus Anda, terutama di usus besar. Beberapa bakteri ada yang bermanfaat bagi kesehatan, ada juga yang merugikan. Memelihara kesehatan usus sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat sehingga mampu terhindar dari penyakit.
Para peneliti telah menemukan bahwa orang gemuk cenderung memiliki jumlah bakteri Firmicutes di usus lebih banyak dari pada orang dengan berat badan normal. Penelitian juga menunjukkan bahwa jenis bakteri tersebut dapat meningkatkan jumlah kalori yang diserap dari makanan sehingga mampu menaikan berat badan, termasuk lemak perut. Tidak menutup kemungkinan bakteri ini bersarang pada orang yang kurus juga.
7. Faktor Menopause
Penyebab perut buncit juga bisa dari faktor menopause. Pasalnya beberapa wanita mengalami kenaikan lemak perut saat berada pada fase menopause. Menopause biasanya terjadi satu tahun setelah seorang wanita memiliki periode menstruasi terakhirnya. Pada waktu tersebut, kadar estrogen turun drastis, sehingga menyebabkan lemak disimpan di perut, bukan lagi pada pinggul dan paha. Satu studi menemukan jika wanita yang menopause dini cenderung mendapatkan lemak perut tambahan.
8. Kurang Bergerak
Gaya hidup adalah salah satu faktor risiko terbesar kesehatan yang buruk. Tidak aktif bergerak, kurang olahraga, mengonsumsi makanan yang tidak sehat bisa berperan dalam peningkatan obesitas termasuk obesitas perut. Sebuah survei yang besar dari tahun 1988 sampai 2010 di Amerika Serikat menemukan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara aktivitas, berat badan, dan lingkar perut pada pria dan wanita.
9. Postur Tubuh Yang Buruk (Membungkuk)
Faktor lain penyebab perut buncit adalah memiliki kebiasaan berdiri dan duduk yang buruk. Pasalnya, memiliki postur tubuh yang buruk akan membuat tubuh menjadi terlihat gemuk dan perut membuncit.
Sumber: HelloSehat.com