Ini Dia Penyebab Musim Hujan di Indonesia Terjadi Lebih Panjang

penyebab musim hujan lebih lama di indonesia
la Nina membuat potensi terkumpulnya uap air dan pembentukan uap di wilayah Indonesia menjadi tinggi. “Sehingga potensi hujan banyak,” kata Mulyono.
Musim hujan di sejumlah wilayah Indonesia terjadi dalam waktu yang lebih panjang dari biasanya. Daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan baru akan memasuki musim kemarau pada Mei atau Juni 2017.

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Mulyana Prabowo mengatakan hal ini dipengaruhi oleh gejala La Nina yang terjadi pada awal tahun ini. "Ada anomali suhu muka laut di Pasifik dan Indonesia," kata dia, Senin, 10 April 2017.

Fenomena itu membuat potensi terkumpulnya uap air dan pembentukan uap di wilayah Indonesia menjadi tinggi. "Sehingga potensi hujan banyak," kata Mulyono.

Akibatnya, potensi bencana hidrometeorologi masih bisa dikatakan cukup besar. Terutama di daerah-daerah yang saat ini masih dilanda masa transisi menuju musim kemarau.

Pada kondisi transisi ini, menurut Mulyono, ada potensi besar untuk terjadi hujan dengan intensitas lebat dengan durasi pendek. "Dan biasanya diawali dengan hembusan angin yang cukup kuat," kata dia.

Hal ini memungkinkan potensi bencana lanjutan berupa angin dengan hembusan kuat, banjir, ataupun tanah longsor. Potensi bisa makin besar di daerah yang mengalami kejenuhan tanah, tutupan lahannya relatif terbuka, dan bertopografi berkemiringan cukup terjal. "Ini bisa potensi longsor," ujar Mulyono. Masyarakat diminta mewaspadainya.

Bencana longsor telah terjadi di Kabupaten Ponorogo dan Nganjuk, Jawa Timur pekan lalu adalah bencana yang di antaranya dipicu oleh musim hujan. Faktor lainnya karena kondisi tanah yang memang sudah rapuh dan gembur.

Sumber: Tempo.co

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »